Puisi
Anakku, ooh .... ternyata kau sedang menatap bintang, nak! Betapa kelopak matamu tak kau katup, demikian terpukau melihat kilau cahayanya, nak! Tunggu, aku sedang mencarikan tangga untukmu semampuku tentunya, selebihnya, kau harus bisa terbang sendiri menggapainya, nak. Maaf, jika terlambat dan kau harus kuat menahan malu. Biarlah, karena mereka berbeda. Karena aku harus mendapatkan dua tangga untuk adikmu, yang jua sedang menatap bintang kecil yang jauh dan masih pagi jika ia dibiarkan terbang. Untukmu anakku, yang sudah lebih lama jangan hanya menatap bergeraklah dan ikut berdoa.