Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Puisi

  Anakku, ooh .... ternyata kau sedang menatap bintang, nak! Betapa kelopak matamu tak kau katup, demikian terpukau melihat kilau cahayanya, nak! Tunggu, aku sedang mencarikan tangga untukmu semampuku tentunya, selebihnya, kau harus bisa terbang sendiri menggapainya, nak. Maaf, jika terlambat dan kau harus kuat menahan malu. Biarlah, karena mereka berbeda. Karena aku harus mendapatkan dua tangga untuk adikmu, yang jua sedang menatap bintang kecil yang jauh dan masih pagi jika ia dibiarkan terbang. Untukmu anakku, yang sudah lebih lama jangan hanya menatap bergeraklah dan ikut berdoa.

PUISI

Puisi Hari ini   Ingin 'ku sampaikan curahan, meski kadang tak kuat. Menampung makna pada ruang kata mungkin tak muat. Baru terbersit, kelopak ini sudah berkesiap menahan tetes. Deras nafas membawa kata begitu bergelora. Seisi langit ruangan sesak dipadati makna: pelajaran berharga, nasihat, teguran, sesal pada tingkah yang salah.   Luapan hati dan pikiran begitu memadati lisan. tak henti mengumbar ucap bergumam tak terdengar. Ya, tentang hari ini.   Tentang kisah sejarah perubahan dan kebangkitan Lima belas abad silam, teladan cermin perjalanan hidup menuju puncak kejayaan.   Dan, pengembaraan Ingatan dua puluh tahun lalu tentang cerita indah Janji suci di hadapan saksi Lantunan akad yang melagu rindu, dipandu penghulu.   Selamat Tahun Baru 1445 H, dan Mabruk fii umri Perjalanan pernikahan kami yg ke-20 1 Muharram 1445 H 19 Juli 2023

Buku GELORA

Gambar
Judul                         :  GELORA Penulis                      :  Abu Sabiq (Ridwan Taufiq) Editor                       : Leci Seira Cetakan   Pertama   :   Mei   2023 Cetakan   Kedua     :   Juli   2024 Penerbit                  : PT. INDRA ALYA AYRA QRCBN                 : 62-519-7133- 026 ISBN           : 978-623-10-1663- 8   Prakata Buku ini adalah coretan sederhana di buku harian berceceran. Penulis menemukannya di lembaran beberapa buku catatan, mulai tahun ’97 sampai 2017. Mungkin boleh disebut puisi atau sajak atau apalah, sekadar tumpahan kata yang berserakan tak beraturan. Barangkali hanya semburan ...

PUISI Fajar

  Fajar mulai terbit walau mendung masih menggantung di langit. Rinai gerimis perlahan reda. Angin, tak membawa kabar, ia ngumpet dalam jemuran di teras rumah dan sesekali melongok berdesir mengipas baju gantungan. Dedaunan yang dibasuh hujan mulai bercahaya menyapa siang. Pagi hari ini, pa guru menancap di rumah. Sisa pekerjaan sekolah masih menumpuk menunggu sentuhannya. Direngut kopi berkali-kali ... 20 April 2016

PUISI HARI INI

Gambar
  PUISI HARI INI (AbuSabiq ) Doa bapak yang terbaik untuk kalian semua. Jadilah anak baik, pintar, Sholeh & Sholehah. Tetap semangat menimba ilmu. Banggakan orang tuamu, doa kan ia tetap sehat selalu, sejahtera, dalam lindunganNya. Orang tua yang senantiasa menjagamu, membimbingmu siang dan malam. Cium punggung tangannya, hirup aroma cintanya, yang tak akan pernah pudar. Doakan juga bp gurumu ini, Agar senantiasa tetap kuat melayani, membimbing dan menjadi pelita di kegelapan ilmu anak-anak penempuh masa depan. Menjadi antena yang terus memancarkanbkebenaran. Maklumi kekurangan dan kelemahannya. *Terima kasih kebersamaan nya, Anak-anakku yang hebat*