PUISI Fajar

 



Fajar mulai terbit walau

mendung masih menggantung di langit.

Rinai gerimis perlahan reda.

Angin, tak membawa kabar,

ia ngumpet dalam jemuran

di teras rumah dan sesekali melongok

berdesir mengipas baju gantungan.

Dedaunan yang dibasuh hujan

mulai bercahaya menyapa siang.

Pagi hari ini, pa guru menancap di rumah.

Sisa pekerjaan sekolah

masih menumpuk menunggu sentuhannya.

Direngut kopi berkali-kali ...


20 April 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi

Review Buku

Resensi Buku