Prosa Bebas

MULAI JAIM B etapa tidak, sebagai ketua OSIS, Jaya menjadi sumber perhatian banyak akhwat. Tidak hanya adik kelas, akhwat setingkat kelas pun, bahkan satu kelas, tak mau kalah memberikan perhatiannya. Sampai suatu ketika di kelas, pernah kejadian seorang akhwat, adik kelas, berteriak menyebut nama Jaya sampai pinsan. Halo..! Wow...! seperti itukah! Di lain kesempatan, ada yang kasih surat. Pun, ada yang sampai datang ke rumah untuk sekedar ingin menyampaikan isi hatinya. Jaya hanya manganggap semua itu sebagai bentuk simpati dan kekaguman terhadapnya. Meskipun saujana, dan bahkan telinga langsung mendengar, ada keinginan mereka yang lebih dari sekedar mengagumi. Oleh karena itu, Jaya selalu melayani setiap akhwat, tak kecuali kawan sejenis, yang ingin mengajaknya bicara, curhat, bersenda gurau, bahkan sekedar untuk berjabat dan mencium .... tangan. “Teng... teng... teng” suara lonceng berbunyi tiga kali. Sebuah tanda memulai pelajaran, di ta...